Forum Diskusi

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Diskusi

(FBB)Forum Bebas Berpendapat


    Bahaya Dusta !

    Rosyid, SH
    Rosyid, SH
    Moderator
    Moderator


    Jumlah posting : 4
    $ : 7521
    Lokasi Lokasi : Forum Diskusi

    Bahaya Dusta ! Empty Bahaya Dusta !

    Post by Rosyid, SH Mon 11 May 2015, 17:29

    Bohong adalah penyakit yang menghinggapi
    masyarakat di segala zaman. Ia adalah
    penyebab utama bagi timbulnya segala macam
    bentuk kejelekan dan kerendahan. Suatu
    masyarakat takkan lurus selamanya jika
    perbuatan bohong ini merajalela di antara
    individu-individunya. Dan suatu bangsa takkan
    bisa menaiki tangga kemajuan kecuali jika
    berlandaskan pada kejujuran.

    Perbuatan bohong akan menimbulkan rasa
    saling membenci antara sesama teman. Rasa
    saling mempercayai antar sesama akan hilang,
    dan akan tercipta suatu bentuk masyarakat yang
    tidak berlandaskan asas saling tolong-menolong
    atau gotong royong. Apabila bohong sudah
    merajalela ke dalam tubuh masyarakat, maka
    hilanglah rasa senang dan keakraban antara
    anggota-anggotanya. Mengingat dampaknya
    yang sangat negatif dan membahayakan
    masyarakat, maka Islam melarang berbohong
    dan menganggap perbuatan ini sebagai
    perbuatan dosa besar. Cukuplah kiranya untuk
    menjadi dalil pengharaman bohong ini ayat-
    ayat sebagai berikut :

    “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
    kepada orang-orang yang melampaui batas lagi
    pendusta.” (Q.S. 40 : 28).

    Dan firman Allah : “Kemudian marilah kita
    bermubahalah (bersumpah) kepada Allah dan
    kita minta supaya laknat Allah ditimpakan
    kepada orang-orang yang dusta” (QS. 3 : 61).
    Kemudian Nabi SAW berwasiat agar kaum
    muslimin berpegang teguh pada kejujuran dan
    membuang jauh-jauh sifat pembohong.
    Dalam hadits berikut beliau bersabda :

    ﺍﻥ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﻳﻬﺪﻯ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺒﺮ, ﺍﻥ ﺍﻟﺒﺮ ﻳﻬﺪﻯ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ,
    ﻭﺍﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻟﻴﺼﺪﻕ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﺘﺐ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﻳﻘﺎ, ﻭﺍﻥ
    ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻳﻬﺪﻯ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻘﺠﻮﺭ ﻭﺍﻥ ﺍﻟﻔﺠﻮﺭ ﻳﻬﺪﻯ ﺍﻟﻰ
    ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﺍﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻟﻴﻜﺬﺏ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﺘﺐ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺬﺍﺑﺎ
    )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ

    “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan
    kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan
    menghantarkan kepada surga. Seseorang yang
    berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai
    orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu
    akan menunjukkan kepada kelaliman, dan
    kelaliman itu akan menghantarkan ke arah
    neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat
    bohong akan ditulis oleh Allah sebagai
    pembohong.” (Hadits riwayat Bukhari dan
    Muslim )

    Rasulullah pernah bersabda pula :

    ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻖ ﺛﻼﺙ : ﺍﺫﺍ ﺣﺪﺙ ﻛﺬﺏ ﻭﺍﺫﺍ ﻭﻋﺪ ﺃﺧﻠﻒ
    ﻭﺍﺫﺍ ﺅﺗﻤﻦ ﺧﺎﻥ

    “Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila
    berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari
    janjinya dan apabila dipercaya berbuat
    khianat” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.).
    Di dalam riwayat Al Imam Muslim ada
    tambahan:

    ﻭﻟﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻳﺮﺧﺺ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ ﻣﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﺬﺏ
    ﺇﻻ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﻭﺍﻹﺻﻼﺡ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺣﺪﻳﺚ
    ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﻭﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺯﻭﺟﻬﺎ

    Artinya:
    Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar
    bahwa beliau memberikan rukhsoh
    (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh
    manusia kecuali dalam perang, mendamaikan
    antara manusia, pembicaraan seorang suami
    pada istrinya dan pembicaraan istri pada
    suaminya”.
    [Dinukil dari Riyadhush Sholihin, Bab. Al Ishlah
    bainan naas]
    Hadits Ummu Kultsum ini diriwayatkan juga
    oleh At Tirmidzi (no.2063, Maktabah Asy
    Syamilah) dan beliau katakan, ‘Ini adalah Hadits
    Hasan Shohih’. Dan Abu Dawud (no.4920, Baitul
    Afkaar Ad Dauliyah)

    2. Hadits Asma’ binti Yazid diriwayatkan oleh At
    Tirmidzi dalam Sunannya yang redaksinya
    hampir sama dengan hadits Ummu Kultsum
    yaitu:

    ﻋﻦ ﺃﺳﻤﺎﺀ ﺑﻨﺖ ﻳﺰﻳﺪ ﻗﺎﻟﺖ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ -ﺻﻠﻰ
    ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- » ﻻ ﻳﺤﻞ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﺇﻻ ﻓﻰ ﺛﻼﺙ ﻳﺤﺪﺙ
    ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﻟﻴﺮﺿﻴﻬﺎ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ
    ﻟﻴﺼﻠﺢ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ «. ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﻮﺩ ﻓﻰ ﺣﺪﻳﺜﻪ » ﻻ
    ﻳﺼﻠﺢ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﺇﻻ ﻓﻰ ﺛﻼﺙ «. ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻋﻴﺴﻰ ﻫﺬﺍ
    ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﻻ ﻧﻌﺮﻓﻪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺳﻤﺎﺀ ﺇﻻ ﻣﻦ
    ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﺧﺜﻴﻢ .

    Artinya:
    Dari Asma’ binti Yazid dia berkata: Rosululloh
    ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda: “Bohong itu
    tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami
    pada istrinya agar mendapat ridho istrinya,
    bohong dalam perang, dan bohong untuk
    mendamaikan diantara manusia”.
    Mahmud berkata dalam haditsnya: “Tidak boleh
    berbohong kecuali dalam tiga hal”.
    Abu ‘Isa (At Tirmidzi) berkata, ‘Ini hadits hasan,
    kami tidak mengetahuinya dari hadits Asma’
    kecuali dari hadits Ibnu Khutsaim’. [Sunan At
    Tirmidzi (2064) 7/408, Maktabah Asy Syamilah]
    Musykil:
    Apakah hadits-hadits diatas bertentangan
    dengan ayat-ayat Qur’an dan hadits-hadits yang
    shohih yang lain yang memerintahkan untuk
    jujur dan melarang untuk berbohong?
    Misalnya, Alloh ﺗﻌﺎﻟﻰ berfirman:

    ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻛﻮﻧﻮﺍ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺎﺩﻗﻴﻦ

    Artinya:
    “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
    kepada Alloh, dan hendaklah kamu bersama
    orang-orang yang benar”. [At Taubah]
    Atau sabda Rosululloh ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :

    ﻋﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ
    ﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﺼﺪﻕ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﻳﻬﺪﻱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺒﺮ ﻭﺇﻥ
    ﺍﻟﺒﺮ ﻳﻬﺪﻱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﺼﺪﻕ
    ﻭﻳﺘﺤﺮﻯ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﺘﺐ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﻳﻘﺎ ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ
    ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻳﻬﺪﻱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﺠﻮﺭ ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻔﺠﻮﺭ
    ﻳﻬﺪﻱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﻜﺬﺏ ﻭﻳﺘﺤﺮﻯ
    ﺍﻟﻜﺬﺏ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﺘﺐ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺬﺍﺑﺎ

    Artinya:
    Dari Abdulloh dia berkata, Rosululloh ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
    ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda: “Wajib atas kalian untuk
    jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan
    membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan
    kebajikan akan membimbing menuju surga,
    dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan
    berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di
    sisi Alloh sebagai siddiiq. Hati-hati kalian dari
    bohong karena sesungguhnya bohong itu
    membimbing menuju kefajiran dan kefajiran
    membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah
    seseorang itu berbohong dan berusaha untuk
    berbohong maka akan dicatat di sisi Alloh
    sebagai pembohong”. [HR. Muslim 105-(2607),
    At Tirmidzi 2099, Ibnu Majah 3981, Malik 3627,
    Ahmad 3710, Ibnu Hibban 509, Al Baihaqi
    21338, dan lain-lain, Maktabah Asy Syamilah]

      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Tue 07 May 2024, 00:18